• November 25, 2024
Wakil Presiden JK berbicara tentang melindungi internet dari teroris

Wakil Presiden JK berbicara tentang melindungi internet dari teroris

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Indonesia bisa memainkan peran yang lebih besar jika terpilih menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB

NEW YORK, Amerika Serikat – Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan tiga catatan mengenai upaya dunia memerangi penyebaran terorisme melalui Internet.

Hal itu disampaikan Wapres dalam sidang khusus bertajuk “Mencegah Teroris Menggunakan Internet” yang diselenggarakan Perancis dan Inggris di sela-sela Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Markas Besar PBB, pada Rabu, 20 September 2017.

Sesi ini dihadiri oleh Perdana Menteri Inggris Teresa May, Presiden Perancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau.

Wapres menggarisbawahi bahwa kehadiran internet memberikan manfaat sosial dan ekonomi bagi kehidupan. Begitu pula di tangan teroris, Internet menjadi ‘senjata’ baru,” kata Wapres JK.

Menurut JK, teroris menggunakan aplikasi berbasis internet untuk propaganda, perekrutan, perencanaan aksi, pendanaan, dan perekrutan teroris.

BACA: Melawan Radikalisme di Media Sosial.

Untuk mencegah internet digunakan untuk menyebarkan ide-ide yang mendukung terorisme, Wakil Presiden JK menyampaikan tiga catatan. Pertama, semua pihak harus melindungi sasaran rentan, khususnya generasi muda yang merupakan generasi penerus bangsa.

“Kita perlu memberikan edukasi kepada mereka tentang bahaya perekrutan teroris melalui penyebaran propaganda radikalisme dan ekstremisme melalui internet,” kata JK.

Kedua, harus ada narasi yang melawan terorisme dengan mengedepankan nilai-nilai toleransi, saling menghormati, dan budaya damai.

Ketiga, menurut Wapres, dunia harus meningkatkan kerja sama dengan penyedia layanan dan perusahaan berbasis Internet. “Indonesia mendukung kemitraan dengan berbagai pihak untuk memerangi terorisme, seperti melalui Global Internet Forum to Fight Terrorism (GIFCT).

Forum ini menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan besar teknologi Internet seperti Facebook, Microsoft, Twitter, dan YouTube bersedia bekerja sama menciptakan pemanfaatan Internet untuk perdamaian, kata JK.

Wapres juga menyampaikan upaya Indonesia dalam memerangi terorisme dengan menggunakan pendekatan yang tegas dan pendekatan pencegahan, dengan tetap menegakkan hukum dan menghormati hak asasi manusia. “Kami menghormati kebebasan berekspresi yang mengedepankan nilai-nilai toleransi,” kata JK.

BACA: Wawancara Kepala BNPT Suhardi Alius, Anak Teroris Jangan Dipinggirkan.

Wapres mengatakan Indonesia terus memperkuat landasan hukum untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan di Internet. Undang-undang informasi dan transaksi elektronik melindungi warga negara dari penyalahgunaan internet, kata politikus Golkar itu.

Indonesia telah membentuk lembaga siber nasional. Wapres juga menyampaikan capaian Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang bekerja sama dengan pemuda dan netizen untuk mempromosikan nilai-nilai antiterorisme melalui internet.

Wapres mengharapkan dukungan agar Indonesia menjadi anggota tidak tetap DK PBB periode 2019-2020, sehingga bisa lebih berkontribusi dalam memerangi teori-teori di Internet – Rappler.com

BACA JUGA:

slot demo