Wali Kota London enggan menanggapi cuitan putra Donald Trump soal serangan teroris
- keren989
- 0
“Saya tidak akan mengomentari cuitan Donald Trump Jr, saya telah melakukan jauh lebih banyak hal penting dalam 24 jam terakhir,” kata Khan.
JAKARTA, Indonesia – Wali Kota London Sadiq Khan enggan mengomentari cuitan putra Presiden Amerika Serikat, Donald Trump Jr. setelah serangan teroris yang terjadi di depan gedung parlemen pada hari Rabu. 22 Maret. Putra sulung Trump ini melalui akun Twitternya @DonaldTrumpJr mengunggah hasil wawancara Khan pada tahun 2016 yang berisi komentarnya mengenai ancaman terhadap warga yang tinggal di kota besar. Salah satunya menghadapi ancaman terorisme.
Karena itulah dia selalu menghimbau warga London untuk mewaspadai bahaya yang mengintai setiap saat. Komentar ini disambut dengan kejutan oleh pria yang dikenal sebagai “Don”.
Anda pasti bercanda?!: Serangan teror adalah bagian dari kehidupan di kota besar, kata Wali Kota London Sadiq Khan https://t.co/uSm2pwRTjO
—Donald Trump Jr. (@DonaldJTrumpJr) 22 Maret 2017
Stasiun berita CNN kemudian meminta Khan untuk mengomentari tweet tersebut. Namun, wali kota Muslim itu enggan menanggapinya. Baginya, ada hal lain yang jauh lebih penting dibandingkan mengomentari pernyataan Don.
“Saya tidak akan mengomentari tweet dari Donald Trump Jr. Saya telah melakukan jauh lebih banyak hal penting dalam 24 jam terakhir. Namun, yang saya tahu adalah tingkat ancaman teror di seluruh kota London telah ditingkatkan menjadi berbahaya, yang berarti serangan sangat mungkin terjadi, kata Khan saat diwawancarai presenter Amanpour dalam acara tersebut, Kamis pagi, Maret. 23. . .
Walikota yang terpilih pada Mei 2016 ini mengatakan pada September 2016 bahwa dirinya memang berada di New York. Sementara itu, serangan teroris terjadi pada waktu yang bersamaan. Menurutnya, para teroris justru membenci kenyataan bahwa di kota-kota besar yang dinamis dan terdiri dari warga yang beragam, komunikasi antar mereka bisa tetap harmonis.
“Teroris juga membenci kenyataan bahwa London telah kembali normal mulai dari Parlemen, bisnis hingga Balai Kota mulai hari ini. “Hal ini juga terjadi pada wisatawan yang mulai kembali ke London,” ujarnya.
Khan juga menekankan bahwa warga London tidak akan pernah takut dengan serangan teroris ini.
“Kami akan tetap bersatu dalam solidaritas dan tetap menjadi kota terbesar di dunia,” katanya.
Warga London tidak akan pernah diganggu oleh terorisme. pic.twitter.com/LTLhgZ7OLQ
— Sadiq Khan (@SadiqKhan) 22 Maret 2017
Umumkan nama pelakunya
Sejauh ini, kepolisian London telah merilis nama-nama pelaku serangan teroris di depan gedung parlemen. Pelaku diketahui bernama Khalid Masood, warga negara Inggris berusia 52 tahun.
Sebelumnya ia pernah terlibat beberapa kasus hukum, namun tidak satupun yang melibatkan aksi terorisme.
“Dia bukan subjek penyelidikan apa pun dan tidak ada informasi intelijen sebelumnya mengenai niatnya melakukan serangan teroris,” kata seorang pejabat intelijen Inggris.
Kelompok teroris Islam Irak dan Suriah (ISIS) bergembira atas serangan yang menewaskan lima orang, termasuk pelakunya. Melalui media propagandanya, AMAQ, mereka mengklaim bahwa Masood adalah salah satu pasukan mereka. Ini akan menjadi serangan pertama mereka di wilayah Inggris.
“Pelaku penyerangan kemarin di depan gedung Parlemen Inggris adalah seorang tentara ISIS dan operasi tersebut dilakukan sebagai tanggapan atas seruan untuk menargetkan negara-negara koalisi (melawan ISIS),” tulis AMAQ.
Muslim Inggris bereaksi
Sementara itu, ratusan warga London berkumpul di Trafalgar Square untuk mengenang para korban tewas dalam serangan teror hari Rabu itu. Mereka berdoa dan menunjukkan solidaritas bahwa Inggris tidak takut dengan ancaman teroris.
Dalam acara yang dipimpin Walikota Sadiq Khan, warga London berkali-kali meneriakkan kata “solidaritas”.
“Perang London tidak akan takut terhadap terorisme,” kata Khan, yang memberikan lilin kepada Menteri Dalam Negeri Amber Rudd dan Penjabat Komisaris Polisi Inggris Craig Mackey.
Petugas kontra-terorisme Inggris, Mark Rowley, menyatakan akan menangani kasus ini dengan hati-hati, karena mereka sadar hal itu dapat membuat marah umat Islam di Inggris. Belum lagi kemungkinan meningkatnya Islamofobia.
Umat Islam di Inggris mengutuk aksi teror tersebut. Sekretaris Jenderal Dewan Muslim Inggris, Harun Khan, mengatakan serangan itu merupakan tindakan pengecut dan memalukan.
“Tidak ada yang bisa membenarkan tindakan ini. Cara yang tepat untuk menanggapi teror ini adalah dengan memastikan bahwa kita semua bersatu dalam solidaritas. “Jangan biarkan teroris memecah belah kita,” kata Khan, menurut harian itu Penjaga.
Sementara itu, seorang pelajar Muslim di Inggris mengaku lega karena pasca serangan teroris ia mendapat banyak dukungan dari berbagai pihak.
“Orang-orang datang kepada kami dan mengatakan mereka mendukung kami dan tidak ada yang perlu ditakutkan,” kata Naveed Mirza. – dengan pelaporan AFP/Rappler.com