• November 26, 2024
Walikota Batangas memerintahkan penyelidikan atas pembelian beras P10-M

Walikota Batangas memerintahkan penyelidikan atas pembelian beras P10-M

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Natal lalu, Pemerintah Kota Tanauan menerima banyak keluhan mengenai kualitas bantuan beras kepada ribuan rumah tangga melalui program Pamaskong Handog.

BATANGAS, Filipina – Walikota Tanauan Antonio Halili telah membentuk komite pencari fakta untuk menyelidiki keluhan tentang kualitas beras yang didistribusikan pemerintah kota kepada ribuan rumah tangga selama liburan Natal.

Berdasarkan Surat Perintah Administratif No. Seri 1 tahun 2018, Halili menunjuk Pejabat Hukum Kota Ferdinand Perez sebagai ketua tim investigasi yang bertugas menyampaikan laporan resmi dan memberikan rekomendasi kepada kepala eksekutif setempat mengenai masalah tersebut.

“Komite dengan ini berwenang untuk meminta setiap individu dan/atau kelompok individu, organisasi, departemen, biro, kantor, badan atau instrumen pemerintah mana pun untuk semua bantuan atau informasi yang mungkin diperlukan dalam pelaksanaan tugasnya. dan tanggung jawab yang ada di atasnya,” bunyi perintah tersebut.

Anggota komite lainnya adalah Rebecca Javier dari Kantor Gender dan Pembangunan, Jorge Valenzuela dari Kantor Pelayanan Umum, Lorna Cabrera dari Kantor Kesejahteraan Sosial dan Pembangunan Kota, dan Gina Juntilla dari Kantor Akuntansi Kota.

Halili mengatakan pembentukan komite tersebut bermula dari banyaknya keluhan yang diterima kantornya mengenai buruknya kualitas beras yang didistribusikan kepada warga Tanauan melalui program “Pamaskong Handog” pemerintah kota pada Natal lalu.

Dia secara pribadi memeriksa beras tersebut dan menganggapnya tidak dapat diterima.

Warga mengungkapkan kemarahannya di media sosial dan mengkritik pemerintah setempat karena diduga memperlakukan penerimanya seperti itu “lapar (yang membutuhkan)” dengan membagikan apa yang mereka gambarkan sebagai nasi yang hampir tidak bisa dimakan.

Kantor Halili dengan cepat meredam kemarahan tersebut dengan pengumuman pada tanggal 29 Desember bahwa pemasok akan mengganti beras tersebut. Gerardo Laresma, petugas informasi kota, mengatakan proses penggantian masih berlangsung.

Laresma juga membenarkan bahwa Dinas Pelayanan Umum lah yang melakukan pengadaan beras melalui Panitia Lelang dan Alokasi, dan Koperasi Warga Lanjut Usia Tanauan lah yang memenangkan kontrak tersebut.

Melalui proyek “Pamaskong Handog” senilai P10,4 juta, 5 kilogram beras diberikan kepada 42.000 rumah tangga di kota tersebut.

Halili meyakinkan konstituennya bahwa dia tidak akan membiarkan siapa pun, apalagi jika terbukti ada kolusi antar petugas yang terlibat dalam pengadaan tersebut.

“Tidak akan ada pemutihan. Tidak ada sapi suci. Pelakunya akan ditindak sebagaimana mestinya,” ujarnya. – Rappler.com

sbobet mobile