Warga Bantul Meninggal di Suriah Setelah Bergabung dengan ISIS?
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Salim diyakini meninggal pada Mei 2015. Namun pihak kepolisian dan Kementerian Luar Negeri belum bisa memastikannya.
YOGYAKARTA, Indonesia – Seorang warga Bantul, Yogyakarta dilaporkan tewas di Suriah setelah bergabung dan berperang dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) pada Mei 2015. Pria yang akrab disapa Salim Rosyidi itu mulai bergabung dengan kelompok yang dipimpin Abu. Bakr al-Baghdadi yang terjadi pada bulan Oktober 2014.
Informasi meninggalnya Salim disampaikan oleh adiknya, H. Kepada media, H meminta identitasnya dirahasiakan.
“Saya mendapat kabar tersebut dari istri Mas Salim dan itu sudah lama sekali,” kata H saat ditemui media di kediamannya, Rabu, 27 Januari 2016.
Sebelum berangkat ke Suriah, pria yang tinggal di Sumbermulyo, Bambanglipuro ini bercerita kepada orang tua dan istrinya bahwa dirinya akan berperang bersama ISIS. Orang tua Salim melarang keras anaknya pergi ke Suriah.
Namun, istri Salim, Ulfa Sholihah justru mendukungnya.
“Mas Salim berangkat (ke Suriah) pada Oktober 2014. Kami komunikasi lewat WhatsApp,” kata H.
H menjelaskan, kakaknya berangkat ke Suriah dengan terbang ke Thailand dan kemudian melanjutkan perjalanan ke Turki. Dari Türkiye, Salim kemudian mengambil jalur darat menuju Suriah.
Sesampainya di sana, Salim memberi kabar bahwa ia telah sampai dengan selamat di Suriah. Sejak berada di sana, Salim selalu menginformasikan kepada keluarga di Bantul. Namun sejak Mei 2015, ia berhenti berkomunikasi.
Sebulan kemudian, pihak keluarga mengetahui Salim telah meninggal di Suriah.
“Mba Ulfa bilang ke kami Mas Salim sudah meninggal. Mba Ulfa saat itu pulang ke kampung halamannya bersama kedua anaknya, imbuh H.
Sementara itu, Direktorat Reserse Kriminal Polda DIY Kompol Hudit Wahyudi mengatakan, pihaknya belum menerima kabar meninggalnya Salim di Suriah setelah bergabung dengan ISIS. Memang, Polres Bantul menyebut ada dua warga di wilayah Banguntapan dan Bambanglipuro yang diketahui pergi ke Suriah dan bergabung dengan ISIS.
Namun pihak Polda DIY mengaku belum bisa memastikannya.
“Informasi ini belum bisa kami pastikan karena belum ada informasi dari sana. “Harus kita periksa dulu,” kata mantan Kapolres Bantul AKBP Surawan.
Komentar serupa juga datang dari Kementerian Luar Negeri. Mereka mengatakan KBRI Damaskus sedang berjuang untuk memverifikasi keberadaan WNI yang meninggal setelah bergabung dengan kelompok radikal tertentu.
“Mereka tidak pernah melaporkan diri ke gedung KBRI dan kami juga tidak memiliki akses ke kota Raqqa karena merupakan wilayah yang tidak dikuasai pemerintah,” kata Arrmanatha Nasir, juru bicara Kementerian Luar Negeri, saat ditanya. . Rappler pada hari Rabu, 27 Januari. – Rappler.com
BACA JUGA: