Wiji Thukul Disebut Pembuat Bom, Keluarga: Itu Fitnah!
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Keluarga Wiji Thukul masih kaget dan terpukul dengan status jalan Ndorokakung yang tidak bisa dipertanggungjawabkan isinya.
SOLO, Indonesia – Tulisan Ndoro Kakung yang diunggah di status Pad pada Kamis, 17 Maret, tentang Wiji Thukul menggemparkan sekaligus berang keluarga penyair kelahiran solo dan aktivis buruh itu. Istri Wiji, Siti Dyah Sujirah atau Sipon, begitu akrab disapa wartawan, kini banyak bicara.
Ia sangat marah dan membantah tuduhan bahwa suaminya memasok bom dan dibunuh di perbatasan antara Timor Leste dan Indonesia.
“Itu semua tidak benar. Pencemaran nama baik,” kata Sipon kepada Rappler saat ditemui di rumahnya, Sabtu, 19 Maret.
Sementara itu, Fitri Nganthi Wani, putri sulung Wiji Thukul yang mewakili ayahnya menerima penghargaan dari Xanana Gusmao, merasa tertekan karena tuduhan yang disebarkan tanpa bukti.
“Sejak pulang dari Timor Timur, Fitri kaget dan marah mendengar ayahnya dituduh sebagai pelaku bom. “Sampai saat ini saya belum ingin bertemu siapa pun,” ujarnya.
Sementara itu, adik Wiji, Wahyu Susilo, mengatakan meski pihak keluarga sudah mengeluarkan pernyataan resmi dan meminta maaf, namun tak ada tanggapan dari Ndorokakung yang bernama asli Wicaksono itu.
“Belum ada (reaksi). Keluarga Wiji Thukul di Solo yang menunggu kedatangan Ndorokakung datang langsung ke rumah Wani untuk meminta maaf dan bertanggung jawab atas guncangan psikologis yang dialami keluarga tersebut, kata Wahyu kepada Rappler, Sabtu, 19 Maret.
Dalam status yang diunggah Wicaksono, Xanana disebut mengucapkan terima kasih kepada Wiji Thukul yang telah membantu perjuangan kemerdekaan rakyat Timor Leste. Wiji membantu masyarakat Timor Leste dengan membuat bom untuk melawan pasukan ABRI.
Kemudian Wicaksono juga menyebut Wiji tewas di kawasan perbatasan akibat bom ABRI.
Status tersebut mendapat kecaman dari pihak keluarga dan aktivis yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Orang Hilang Indonesia (IKOHI). Menurut salah satu pengusaha Indonesia di Timor Leste yang menyaksikan acara penghargaan, Tadius Prio Utomo, Xanana berbicara dalam bahasa daerah, Tetun.
“Soal pernyataan pembuatan bom, Xanana sebenarnya bercerita tentang dirinya saat bergerilya. “Dalam bahasa Tetum, dia mengaku belajar merakit bom, tapi tidak ada kaitannya dan sama sekali tidak menyebut Wiji Thukul,” jelas Prio kepada Rappler melalui pesan singkat, Jumat, 18 Maret.
Sementara itu, Ketua IKOHI, Wanmayetti, alih-alih menyebarkan hoaks, seharusnya membantu Ndorokakung mengungkap keberadaan delapan aktivis, termasuk Wiji Thukul, yang diyakini sengaja menghilang.
Ndorokakung memang meminta maaf dengan membuat status Pad baru setelah pernyataannya sebelumnya membuat heboh masyarakat. Namun, dia meminta maaf langsung kepada pihak keluarga.
Wiji Thukul, seorang penyair sayap kiri yang lewat puisinya lantang menyerukan perlawanan terhadap kezaliman Orde Baru, hingga kini belum diketahui keberadaannya. Dia dilaporkan hilang di Jakarta sebelum protes besar-besaran pada tahun 1998 untuk menggulingkan Suharto.
Beberapa sumber menyebutkan dia adalah satu dari 13 orang yang diduga “dihilangkan” oleh tim Mawar Kopassus.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo berjanji akan menyelesaikan masalah pelanggaran HAM berat dan penghilangan paksa aktivis. Mantan Wali Kota Solo yang merupakan penggemar puisi Wiji Thukul ini juga pernah mengatakan, hidup atau mati Wiji Thukul harus ditemukan. – dengan pelaporan oleh Santi Dewi/Rappler.com
BACA JUGA: