Perwakilan Freeport menghadiri pertemuan Jokowi dengan Kamar Dagang dan Industri AS
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Perwakilan Freeport menghadiri pertemuan Jokowi dengan Kamar Dagang AS, namun tidak ada diskusi khusus
JAKARTA, Indonesia – Perwakilan Freeport menghadiri pertemuan antara Presiden Joko “Jokowi” Widodo dengan Kamar Dagang Amerika (US Chamber of Commerce) di Washington DC pada Senin malam, 26 Oktober waktu setempat.
Franky Sibarani, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (IBPM), membenarkan adanya petinggi Freeport yang hadir dalam acara tersebut.
Yang hadir semuanya diundang oleh Kamar Dagang Amerika, ada yang sudah atau akan berinvestasi di Indonesia, kata Franky usai acara.
Namun, dia menegaskan belum ada pembicaraan khusus antara pemerintah Indonesia dan perwakilan Freeport.
“Tidak ada diskusi khusus dengan mereka,” kata Franky.
Ia menambahkan, saat ini 90 persen investasi AS di Indonesia masih di sektor pertambangan dan hanya 10 persen di sektor industri dan perkebunan.
Oleh karena itu, menurut Franky, wajar jika Freeport ikut serta dalam acara tersebut.
Franky menambahkan, pemerintah akan berupaya mendorong investasi yang lebih besar di sektor energi, termasuk manufaktur, di masa depan.
“Kami juga akan mendorong lebih besarnya investasi Amerika di sektor industri kreatif, termasuk pengembangan film yang selama ini tertutup bagi asing,” ujarnya.
Franky mengakui, Indonesia sudah mendapatkan gambaran lebih baik mengenai potensi investor Amerika dalam konteks industri kreatif.
“Bukan berarti kita akan buka 100 persen, tapi potensi dalam negeri akan kita kembangkan. Saya kira potensinya cukup besar, kata Franky.
Ia mencatat, pertumbuhan investasi AS di Indonesia sebesar 23 persen per tahun dengan kontribusi sebesar 6 persen dari total investasi asing langsung (FDI), sedangkan total investasi AS dalam lima setengah tahun terakhir sebesar 8 miliar dolar AS atau terbesar ketiga. setelah Singapura dan Jepang.
Sebelumnya sempat terjadi kesimpangsiuran soal pertemuan antara pemerintah Indonesia dengan perwakilan perusahaan tambang Freeport McMoran.
Sebelumnya pada bulan Oktober, pemerintah Indonesia mengabarkan telah memperpanjang kontrak karya PT Freeport Indonesia hingga tahun 2021.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi membantah rumor pertemuan 21 Oktober itu.
“Saya terkejut mendengar rumor seperti itu. “Setahu saya, jadwal saya tidak ada di atas kertas,” kata Retno saat itu. Namun, dia tidak menutup kemungkinan pertemuan seperti itu akan terjadi.
“Tapi jangan lupa, Presiden akan bertemu dengan berbagai pejabat perusahaan. Bagaimanapun, jadwalnya masih berubah-ubah dan terus berkembang. “Bisa saja berubah di tengah jalan dan akan ada pertemuan,” kata Retno.
Kemudian pada 26 Oktober, dia memastikan Jokowi tidak akan menemui Freeport dalam acara sarapan pagi.
“Yang beredar di media selama ini adalah Presiden akan sarapan bersama Freeport, saya ingin katakan itu tidak benar,” kata Retno lagi.—Dengan laporan Antara/Rappler.com
BACA JUGA: