• November 11, 2024

Agenda penting Indonesia pada Konferensi Perubahan Iklim Paris

Paviliun Indonesia di Paris akan menyelenggarakan 47 kegiatan selama 12 hari konferensi perubahan iklim (COP 21). SBY dan Al Gore menjadi pembicara pada sesi panel tingkat tinggi

PARIS, Prancis — Minggu, 29 November, siang hingga malam, jalanan Paris cukup sepi. Begitu pula dengan tempat-tempat yang biasanya populer sebagai tujuan wisata. Warga Paris memilih untuk tinggal di rumah. Pengamanan cukup ketat, di kawasan jalan utama Champs-Elysees setidaknya disebarkan 10 truk tentara bersenjata lengkap.

Minggu dan Senin, 30 November, merupakan jadwal kedatangan para kepala negara dan pemerintahan ke Konferensi Perubahan Iklim, atau Conference of Parties (COP) 21, yang diadakan di utara Paris, di kawasan dekat bandara Le Bourget.

Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, menjadi kepala negara pertama yang mengonfirmasi kehadirannya pada COP 21 atau Konferensi Perubahan Iklim dalam kerangka Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNFCCC). Obama meninggalkan Amerika pada Minggu lalu. Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tiba di Paris tadi malam dan langsung menuju penginapannya di Hotel Westin.

Hari ini, Jokowi dijadwalkan menyampaikan pidato pimpinan COP 21, dalam rapat paripurna yang dimulai siang hari sekitar pukul 14.45 waktu setempat. Jokowi yang menduduki peringkat ke-15 akan menyampaikan pidato berdurasi tiga menit sesuai jatah panitia.

“Tetapi karena agenda Indonesia penting, termasuk isu lahan gambut, saya pikir ada baiknya jika Pak Jokowi punya waktu lebih banyak,” kata Sarwono Kusumaatmadja, ketua tim pengarah perubahan iklim nasional Indonesia, pada pertemuan terakhir delegasi Indonesia. dikatakan. minggu lalu.

Delegasi Indonesia kali ini cukup banyak. Berdasarkan daftar tersebut, terdapat 412 orang dari berbagai kementerian teknis, termasuk 58 orang dari lembaga swadaya masyarakat dan 30 orang dari sektor swasta, serta 40 orang negosiator.

“Kurang dari 20 persen delegasi dibiayai negara. “Sisanya datang ke COP dengan biaya sendiri, tapi kami akan bantu fasilitasi akreditasinya,” kata Agus Justianto, Ketua Paviliun Indonesia pada COP 21.

47 diskusi panel di Paviliun Indonesia

Kegiatan di Paviliun Indonesia sangat ramai. Terdapat 47 sesi diskusi panel yang akan dilaksanakan selama 12 hari.

Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dijadwalkan mengisi salah satu panel tingkat tinggi di Paviliun Indonesia. Saat ini SBY menjabat sebagai Ketua Dewan Institut Pertumbuhan Hijau Global (GGGI) sejak pensiun pada September 2014.

GGI adalah lembaga antar pemerintah yang bertujuan untuk mempromosikan pertumbuhan hijau dan berkelanjutan.

Menurut Agus Justianto, selain SBY, orang lain yang dipastikan berbicara dalam perbincangan di paviliun Indonesia adalah peraih Nobel sekaligus mantan wakil presiden AS, Al Gore. Hadir juga Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop dan Menteri Perubahan Iklim Selandia Baru Tim Groser.

Jokowi dijadwalkan menghadiri diskusi yang digelar AS dan Prancis. Selasa, 1 November, sebelum kembali ke Tanah Air, Jokowi dijadwalkan meninjau Paviliun Indonesia pada COP 21.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Jokowi akan melakukan serangkaian pertemuan bilateral, antara lain dengan Belanda, Norwegia, dan Serbia.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar mengatakan salah satu agenda Indonesia pada COP 21 adalah melaporkan upaya pencegahan kebakaran hutan dan rehabilitasi lahan gambut untuk mengantisipasi percepatan perubahan iklim.

“Tentunya semua tindakan konkrit akan kami alihkan, termasuk pembentukan Badan Restorasi Ekosistem. Kami sangat serius, dan Presiden sangat menekankan, misalnya moratorium lahan gambut. “Indonesia berkomitmen menerapkan pembangunan rendah karbon seperti yang kami sampaikan di INDC,” kata Siti kepada Rappler, di sela-sela persiapan menjelang pembukaan Paviliun Indonesia pada COP 21, Minggu sore.

INDC atau Intention Nationally Defeded Contribution merupakan komitmen suatu negara untuk mengurangi emisi karbon sebagai bagian dari upaya global untuk menurunkan suhu bumi di bawah 2 derajat Celcius. Indonesia berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon sebesar 29% (bisnis seperti biasa) pada tahun 2023.

COP 21 sangat penting karena akan menghasilkan Perjanjian Paris yang mengikat secara hukum. 10 hal mengapa COP 21 sangat penting dapat dibaca di sini. —Rappler.com

BACA JUGA:

Angka Sdy