• November 7, 2024

Bagaimana Amerika Serikat terlibat dalam genosida tahun 1965?

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Dokumen terbaru yang ditemukan Kai Thalter menunjukkan bahwa Amerika Serikat secara diam-diam memberikan bantuan berupa senjata dan alat komunikasi kepada TNI setelah tahun 30an.

Jakarta, Indonesia— Lima puluh tahun yang lalu, Kedutaan Besar Amerika di Indonesia mengirimkan pesan kabel kepada pemerintah pusat di Washington. Pesan tersebut pada intinya menanyakan kesiapan dana untuk membantu kelompok sipil yang aktif melawan pengaruh komunisme di Indonesia.

Pada tahun 1965, kelompok sipil dan militer di bawah komando Jenderal Soeharto bekerja sama untuk memusnahkan anggota Partai Komunis Indonesia dan pengikutnya, setelah tujuh jenderal terbunuh pada tanggal 30 September.

Namun seperti apa keterlibatan Amerika dalam operasi ini?

Kai Thalter, kandidat PhD di Departemen Pemerintahan Universitas Harvard, yang mempelajari perang saudara, kekerasan politik, dan tata negara, menjelaskan dalam artikelnya yang diterbitkan di Washington Post.

Thalter mengawali artikelnya dengan menyatakan bahwa ia telah menemukan dokumen pemerintah terkait tragedi pembantaian massal tahun 1965 di Indonesia.

“Saya telah menemukan beberapa bab dalam dokumen pemerintah, (menyimpulkan) bahwa pejabat Amerika adalah bagian dari pembunuhan massal ini,” katanya pada 2 Desember.

Dengan peran para pejabat tersebut, pemerintah AS membantu menciptakan kondisi terjadinya pembunuhan.

“Bukannya mengutuk, mereka (pemerintah AS) malah mendukung pelaku pembantaian (paramiliter),” ujarnya.

Kai menambahkan, selain mendukung, Amerika Serikat juga tidak pernah meminta maaf, meski organisasi intelijennya, CIA, diyakini terlibat dalam pembantaian terburuk abad ke-20 tersebut.

Peneliti Harvard itu juga menyebut ada “Operasi Surat Hitam” yang dilakukan pemerintah AS untuk mendukung gerakan pemberantasan PKI dan simpatisannya.

Kronologi keterlibatan AS setelah 30S

Pada tanggal 5 Oktober, Duta Besar AS Marshall Green merekomendasikan agar pemerintahnya menyebarkan propaganda anti-Amerika.

Saat itu, Menteri Luar Negeri AS Dean Rusk menyatakan niatnya untuk memberikan dukungan penuh kepada militer untuk memberantas gerakan komunis di negaranya.

Pada tanggal 12 Oktober, pemerintah Amerika Serikat menyampaikan kepada pemerintah Indonesia bahwa Inggris siap menarik diri dari konfrontasi antara Indonesia dan Malaysia agar Tentara Nasional Indonesia dapat semakin memperkuat posisinya di wilayahnya.

Beberapa bulan kemudian, Green menyatakan kepuasannya atas kinerja militer dalam memberantas PKI, dan Rusk juga menegaskan bahwa Amerika Serikat mendukung Indonesia.

Kai juga mengungkapkan, Amerika Serikat juga telah memberikan ratusan daftar anggota PKI kepada TNI dan kelompok sipil antikomunis. Amerika bahkan melaporkan dan memantau nama-nama anggota PKI yang dibunuh dan ditahan.

Pada akhir Oktober, Rusk dan Departemen Keamanan Nasional berencana memberikan senjata dan peralatan komunikasi kepada TNI.

Pada tahun 1966 Green menyatakan bahwa Komunis telah dibasmi. —Rappler.com

BACA JUGA

Sdy siang ini