• May 19, 2024
Film ‘Pengkhianatan G30S/PKI’ mendapat respon positif di Bandung

Film ‘Pengkhianatan G30S/PKI’ mendapat respon positif di Bandung

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Seorang mahasiswa menilai film besutan Arifin C. Noer ini mampu membangkitkan rasa nasionalisme masyarakat

BANDUNG, Indonesia – Ratusan siswa SMA Darul Hikam menggelar kegiatan nonton bareng (nobar) film Pemberantasan Pengkhianatan Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G30S PKI) di aula sekolah yang terletak di Jalan Ir. H. Djuanda Kota Bandung, Jumat 29 September. Kegiatan ini dinilai sebagai media yang efektif untuk menyampaikan peristiwa sejarah yang terjadi pada tahun 1965.

“Belum banyak pelajar yang mengetahui tentang G30S PKI, sehingga penayangan film ini sangat membantu. “Dengan film ini, siswa bisa melihat lebih realistis peristiwa apa yang sebenarnya terjadi di negara kita,” kata Heri Jauhari, guru PPKN SMA Darul Hikam, ditemui Jumat pekan lalu.

Heri pun berharap dengan penayangan film tersebut dapat menyadarkan mahasiswa akan pengkhianatan keji yang dilakukan PKI. Apalagi di tengah kekhawatiran munculnya kembali partai berlogo palu arit.

“Sekarang ada kekhawatiran PKI akan muncul kembali. Sehingga diharapkan anak-anak dapat mengambil hikmah dari film ini, agar tragedi serupa tidak terulang kembali, ujarnya.

Nurul Ma’aruf, siswa SMA Darul Hikam mengaku baru pertama kali menonton film karya mendiang Arifin C. Noer ini. Menurutnya, film tersebut seharusnya tayang setiap tanggal 30 September untuk mengingatkan masyarakat Indonesia akan pemberontakan yang dilakukan DN Aidit dan kawan-kawan. Film ini, kata Nurul, dapat meningkatkan rasa nasionalisme terhadap bangsa.

“Film ini membangkitkan nasionalisme terhadap bangsa Indonesia, kita bisa lebih mencintai, kita bisa melihat mana yang baik dan mana yang baik TIDAK,” kata siswa kelas 12 itu.

Nurul mengaku kaget dengan larangan menayangkan film bergenre dokudrama. Pemuda itu justru menganggap film G30S PKI bisa membuatnya lebih memahami sejarah.

“Film ini, kan? TIDAK Boleh ditonton karena ada unsur kekerasannya, okelah. Tapi menurut saya, Indonesia kuat karena sejarahnya. “Jadi menurut saya film ini harus selalu ditayangkan di masa depan,” ujarnya.

Tak hanya di sekolah, pemutaran film G30S PKI juga ditayangkan di berbagai kecamatan di Kota Bandung. Pemutaran film yang dikemas dalam kegiatan nobar ini merupakan kerjasama Pemkot Bandung dan TNI yang dilaksanakan beberapa hari terakhir.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, kegiatan nobar G30S PKI telah dan akan dilaksanakan di berbagai kecamatan, bekerjasama dengan Danramil setempat.

“Jadi pokoknya siapa yang mau datang silakan, siapa yang tidak, tidak masalah. Jadi kita beri mereka pilihan, kata Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, kepada media, Kamis pekan lalu.

Terkait kontroversi penayangan film tersebut, Emil menilai setiap sejarah patut mendapat perhatian. Menurutnya, tidak masalah jika muncul penafsiran berbeda terhadap film yang berkisah tentang pemberontakan Partai Komunis Indonesia itu.

“Menurut saya, kita perlu mencermati setiap sejarah. Kalau ada penafsirannya silakan saja, asal tidak ada pembandingnya. “Karena jangan pernah melupakan sejarah,” ujarnya.

Rencananya kegiatan pemutaran film G30S PKI akan digelar akhir pekan ini di Jalan Soekarno dan Taman Film Bandung. Namun, Emil berpesan melalui akun media sosialnya agar anak-anak usia sekolah dasar tidak mengikuti kegiatan pemutaran film G30S PKI, sesuai dengan arahan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

– Rappler.com


link sbobet