Indonesia mendorong ASEAN membentuk instrumen perlindungan pekerja migran
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Peluncuran Komunitas ASEAN dan penetapan Visi Komunitas ASEAN 2025 harus memberikan hasil nyata dan manfaat langsung bagi seluruh masyarakat ASEAN
Jakarta, Indonesia – Indonesia terus mendorong anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) untuk membuat kesepakatan pembentukan instrumen hukum untuk melindungi pekerja migran di kawasan, kata Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi di Jakarta, Senin 29 Februari.
“Kami selalu berjuang di ASEAN dalam isu perlindungan pekerja migran. “Anggota ASEAN mengatakan ASEAN harus ‘people-centered’,” kata Menlu Retno.
Oleh karena itu, sangat sulit membayangkan sebuah organisasi yang ‘berpusat pada masyarakat’ tetapi tidak mau berkomitmen pada perjanjian perlindungan pekerja migran,” kata Retno.
Menurut Retno, Indonesia selalu menekankan pentingnya perlindungan pekerja migran dalam berbagai pertemuan ASEAN. “Kami konsisten menyoroti persoalan buruh migran di setiap pertemuan,” ujarnya.
Pada pertemuan ASEAN Ministers of Foreign Affairs (AMM) Retreat di Vientiane, Laos pada 27 dan 28 Februari, Retno juga mendorong pemerintah negara-negara anggota ASEAN untuk meningkatkan perlindungan terhadap pekerja migran di kawasan.
Menurut Retno, kesejahteraan dan perlindungan terhadap pekerja migran menjadi salah satu fokus yang terus diupayakan pemerintah Indonesia di ASEAN.
Sebab, kita mengingat banyaknya pekerja migran Indonesia di negara tetangga di kawasan Asia Tenggara.
Oleh karena itu, Menlu RI berharap ASEAN dapat membuat kesepakatan untuk membentuk instrumen hukum di tingkat regional yang menjamin hak-hak pekerja migran.
“Pembentukan instrumen hukum perlindungan pekerja migran di ASEAN belum terbentuk. “Harus ada kesepakatan awal agar ada instrumen hukumnya, setelah itu disepakati baru dirundingkan,” jelasnya.
“Saat ini kita baru tahap awal, namun akan terus kita dorong,” kata Menlu Retno.
Pada retret AMM di Laos, Menlu RI menekankan bahwa peluncuran Komunitas ASEAN pada akhir tahun 2015 dan diadopsinya Visi Komunitas ASEAN 2025 mengharuskan negara-negara anggota ASEAN untuk bekerja sama lebih erat dalam rangka mendorong implementasi ASEAN. Komunitas untuk memberikan hasil nyata dan manfaat langsung bagi seluruh masyarakat ASEAN.
Menlu Retno juga menekankan agar ASEAN terus memimpin dalam membentuk arsitektur regional di kawasan, serta berkontribusi terhadap tantangan bersama di tingkat global.
Selain berpartisipasi aktif dalam pertemuan AMM Retreat, Menlu RI juga melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakhrisnan serta Pj Menteri Luar Negeri Filipina Laura Q. Del Rosario untuk membahas berbagai permasalahan kerja sama bilateral. – dengan laporan Antara/Rappler.com
BACA JUGA: