• May 19, 2024
Kementerian Luar Negeri meminta para duta besar untuk fokus hanya pada tugas diplomasi

Kementerian Luar Negeri meminta para duta besar untuk fokus hanya pada tugas diplomasi

Ini adalah ringkasan buatan AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteks, selalu merujuk ke artikel lengkap.

Duta Besar Yusron Ihza Mahendra mengkritik gaya kepemimpinan Ahok yang arogan saat menjadi Gubernur DKI Jakarta.

JAKARTA, Indonesia – Kementerian Luar Negeri menanggapi pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama yang meminta Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memecat Yusron Ihza Mahendra sebagai Duta Besar RI untuk Jepang. Mereka meminta agar semua kepala perwakilan Indonesia di luar negeri bertindak sesuai dengan tugas yang diberikan.

“Kementerian Luar Negeri selalu mengingatkan para kepala perwakilan, termasuk duta besar dan konjen untuk fokus pada tugas yang diberikan pemerintah,” kata Arrmanatha Nasir, juru bicara Kementerian Luar Negeri, saat ditemui di kantornya, Rabu, 31 Maret 2019. kantor.

Saat ditanya apakah Kemlu menegur Duta Besar Yusron, Arrmanatha tidak mengklarifikasi.

“Seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, kami selalu meminta untuk fokus pada isu yang diberikan dan di pos,” kata Arrmanatha.

Dalam cuitannya, Yusron kembali mengutip pernyataan mantan Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat Letnan Jenderal (Purn) Johannes Suryo Prabowo yang ditulis di akun Facebooknya pada 15 Maret lalu. Dubes yang juga adik calon gubernur DKI Jakarta di Pilkada 2017, Yusril Ihza Mahendra, mengingatkan Ahok untuk tidak sombong saat memimpin Jakarta.

Yusron setuju dengan pernyataan Suryo bahwa jika Ahok memimpin Jakarta dengan gaya arogan, bisa merugikan etnis Tionghoa di Indonesia.

Ahok tampak kesal karena cuitan Yusron dianggap tidak sopan.

“Jika dia twit gila, hati-hati lho keturunan Tionghoa yang miskin, sangat disayangkan mereka akan dibantai karena Ahok. Itu kasar dan rasis. Apalagi dia Dubes ke Jepang lagi, adiknya Yusril,” kata Ahok, Rabu 30 Maret di Jatinegara. – Rappler.com

BACA JUGA:

Data HK