• May 19, 2024
Menu spesial ART di restoran memicu perdebatan

Menu spesial ART di restoran memicu perdebatan

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Haruskah ada menu ART khusus?

JAKARTA, Indonesia – Foto ‘Menu yang Disajikan’ atau menu khusus asisten rumah tangga (ART) atau pengasuh bayi yang diduga berasal dari restoran Jepang semua yang bisa kamu makan Shabu Hachi memicu perdebatan di kalangan netizen setelah beredar di Twitter.

Sutradara Joko Anwar mengunggah foto buku menu Shabu Hachi di akun Twitter miliknya. Ia meminta netizen membagikan perasaan ART atau pengasuh bayi ketika Anda dibedakan ke menu untuk mereka.

Pemilik Shabu Hachi, pembawa acara dan pembawa acara acara bercakap-cakap salah satu stasiun televisi swasta, Githa Nafeeza, membalas cuitan Joko. Githa kembali bertanya apakah hal itu memudahkan anggota rumah tangga atau tidak pengasuh bayi tidak punya hati untuk dimakan?

Foto menu ini mengundang reaksi negatif dari netizen. Salah satunya, Tince Anna, percaya jika dia tidak bisa membayar pengasuh bayi, lebih baik tidak membawanya ke restoran semua yang bisa kamu makan

Hal tersebut diyakini oleh netizen lainnya, Haya Narendra ‘Menu yang Disajikan’ memberikan kesempatan lebih besar kepada mereka yang ‘tidak berperasaan’ untuk bercerai pengasuh bayi dari level mereka.

Haya pun bertanya tentang menunya semua yang bisa kamu makan tersedia di Shabu Hachi, seperti kotak bento. Ia menutup cuitannya dengan pernyataan bahwa pengasuh bayi adalah ‘teman’, bukan sekedar ‘penolong’.

Joko Anwar melanjutkan cuitannya dengan menanyakan mengapa Githa lebih baik diikutsertakan ‘Menu yang Disajikan’ beberapa dari mereka tidak makan di restoran.

Kepada Rappler, Joko Anwar menjelaskan alasan dirinya tidak menyukai ide tersebut ‘Menu yang Disajikan’. Menurutnya, bukan sekedar nama saja, melainkan konsep pembeda menu bagi pengusaha dan anggota rumah tangga atau pengasuh bayi itu tidak lagi benar.

“Banyak dari kita yang terbiasa memperlakukan pembantu dan pengasuh anak dengan kurang manusiawi. Jadi ketika masalah ini muncul, banyak yang bersikeras bahwa itu adalah hal yang normal dan positif mekanisme pertahanan sehingga kita tidak perlu menyadari bahwa kita selalu ada Sudah menjadi monster.”

Menanggapi netizen, Githa Joko Anwar membalasnya dalam rangkaian tweet yang dirangkum blogger Alexander Thian.

Beberapa dari mereka tidak bisa dia toleransi terhadap ART atau pengasuh bayi yang majikannya tidak membelikan makanan karena harga makanannya terlalu mahal. Pengunjung yang menanyakan hal ini kepada Githa biasanya menyebabkan set menu seharga Rp 150.000 terlalu mahal pengasuh bayi

Jadi dia memutuskan untuk membuatnya ‘Menu yang Disajikan’ dengan harga yang lebih terjangkau.

Alex merespon positif jawaban Githa dan dia menyetujuinya ‘Menu yang Disajikan’ sehingga SENI dan pengasuh bayi Anda juga bisa makan di restoran. Tweet Alex pun masih menuai pro dan kontra. Sri Wulandari merasa risih dengan istilah tersebut ‘Menu yang Disajikan’.

Kini Githa sebagai bagian dari Shabu Hachi telah menurunkannya ‘Menu yang Disajikan’. Githa mentweet permintaan maaf dan terima kasih atas masukan dari netizen.

Usai menu ini diumumkan, Joko Anwar mengaku lega. “Terima kasih Tuhan,” katanya kepada Rappler.

Apa pendapat Anda tentang kontroversi ‘Maid Menu’? Jawab di kolom komentar dibawah. — Rappler.com

Togel Hongkong