• May 20, 2024
Pemerintah diminta mengevaluasi izin pemilik gudang kembang api di Kosambi

Pemerintah diminta mengevaluasi izin pemilik gudang kembang api di Kosambi

Korban tewas mencapai 50 orang

JAKARTA, Indonesia – Pemerintah Provinsi Banten kembali diminta masyarakat mengevaluasi izin PT Panca Buana Cahaya Sukses milik Indra Liono. Pasalnya, pasca terjadi ledakan di gudang tempat penyimpanan kembang api miliknya, ditemukan beberapa kejanggalan, salah satunya terkait perizinan.

Berdasarkan data Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (DPMPTSP) Kabupaten Tangerang, Nono Sudarno, gudang yang meledak pada Kamis, 26 Oktober itu sudah mengantongi izin. Pihak berwenang setempat mengaku mengetahui perusahaan Indra memproduksi kembang api. Berbeda dengan informasi yang disampaikan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPPMPTSP) Provinsi Banten yang menyatakan telah memberikan izin peralatan bermain anak.

Izin sudah diajukan sejak tahun 2015. Pertanyaannya sekarang apakah kembang api termasuk dalam kategori alat bermain anak.

“Secara administratif, perusahaan sudah memiliki izin usaha. Namun izin yang kami keluarkan adalah untuk usaha pembuatan kembang api wire rod. Izin ini sudah diajukan perusahaan pada awal tahun 2017, kata Nono saat dihubungi Rappler, Senin malam, 30 Oktober.

Kemudian Nono juga menjelaskan, berdasarkan permohonan tersebut, Pemerintah Kabupaten Tangerang mengeluarkan izin pada Juni 2017. Dalam izin tersebut dijelaskan bahwa kapasitas produksi PT Panca Buana Cahaya disebutkan kapasitas produksinya mencapai 500.000 dalam satu tahun. bagian-bagian,” kata Nono.

Nono menyayangkan hingga izin usaha habis dan terjadi tragedi ledakan gudang, pihak perusahaan tidak melaporkan operasionalnya. Menurut dia, perusahaan harus melapor ke dinas setelah izin usahanya keluar. Tujuannya agar dapat memantau kembali kapasitas pekerja dan perubahan yang biasa terjadi setelah perusahaan beroperasi.

“Izin yang diajukan perusahaan memang untuk pembuatan tongkat kembang api dari kawat. Soal bahan baku yang digunakan, apakah menggunakan bahan peledak atau tidak, kami belum tahu. Hanya saja, jika memang menggunakan bahan peledak, seharusnya perusahaan tersebut sudah mendapat izin dari Polri, ujarnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Tangerang Mat Romli mengatakan pemerintah harus kembali melakukan pendataan.

“Agar tragedi ini tidak terulang kembali, kami mendesak agar aparat pemerintah mulai dari perangkat desa, termasuk kepala desa dan camat, melakukan penggerebekan,” kata Mat kepada Rappler, Selasa.

Pendataan pabrik dan gudang harus dilakukan secara komprehensif, baik industri rumahan maupun skala besar. Pemerintah kemudian juga didorong untuk menindak tegas pihak-pihak yang melanggar atau menyalahgunakan izin usaha.

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, pihaknya akan memerintahkan seluruh instansi terkait mengevaluasi kembali baik izin maupun lokasi.

“Kami akan mengevaluasi kembali dan memperketat perizinan baik untuk rumah tangga maupun (industri) skala besar,” kata Ahmed.

Jumlah korban tewas semakin bertambah

Dalam tragedi memilukan yang terjadi pekan lalu, total korban jiwa mencapai 50 orang. Sebanyak 47 orang ditemukan tewas di tempat karena terpanggang hidup-hidup, tiga orang lainnya mengembuskan napas terakhir usai dirawat di rumah sakit.

Akhirnya korban menghembuskan nafas terakhirnya di RSUD Kabupaten Tangerang Selasa dini hari sekitar pukul 02.35 WIB. Korban diketahui bernama Siti Fatimah. Ia menderita luka bakar parah dan akhirnya meninggal.

Menurut staf humas RSUD Tangerang, Lili, jenazah Siti dijemput pihak keluarga kemarin sekitar pukul 07.00 WIB agar bisa segera dimakamkan. Hingga saat ini, RSUD Tangerang masih merawat sembilan pasien korban ledakan gudang kembang api.

Polda Metro Jaya menetapkan tiga tersangka dalam peristiwa tersebut, termasuk Indra, pemilik gudang penyimpanan kembang api. Dua orang lainnya adalah Andria Hartanto (Direktur Operasional Perseroan) dan Suparna Ega (tukang las).

Indra dan Liyono langsung ditahan di Rutan Polda Metro Jaya. Sementara Suparna masih menjadi buronan polisi. Ada kecurigaan bahwa dia sudah mati. Sebab, berdasarkan hasil penyelidikan tim polisi, ledakan bermula dari percikan api las yang mengenai bahan kembang api yang mudah terbakar. -Rappler.com

link slot demo