• May 9, 2024
Penampilan atlet di SEA Games anjlok karena minimnya anggaran

Penampilan atlet di SEA Games anjlok karena minimnya anggaran

Timnas Indonesia hanya mampu meraih 38 medali emas, 63 medali perunggu, dan 90 medali perunggu di SEA Games Kuala Lumpur

JAKARTA, Indonesia – Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi meminta maaf kepada masyarakat Indonesia karena gagal memenuhi target di SEA Games Kuala Lumpur 2017. Imam mengatakan, biang keladi menurunnya performa timnas adalah minimnya anggaran yang tersedia.

Soalnya, untuk memberangkatkan atlet Merah Putih itu ke Kuala Lumpur dibutuhkan dana sekitar Rp 41 miliar. Sebanyak Rp30,5 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau dana masyarakat. Khawatir dana tersebut tidak dikelola dengan baik, Imam memerintahkan jajarannya membuat laporan secara detail dan menyeluruh.

Ia tak ingin ada isu penyalahgunaan anggaran pasca SEA Games yang bisa membuat pegawainya terancam ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Mengingat tidak tercapainya target yang menimbulkan perdebatan, diskusi dan tekanan dari masyarakat, kami mohon maaf dan tentunya akan mengambil langkah besar. “Untuk mewujudkan hal tersebut tentunya diperlukan kerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan,” kata Imam saat memberikan siaran pers di kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kamis sore, 31 Agustus.

Lihat siaran pers selengkapnya di bawah ini:

Sebab, dihantui kekhawatiran kemungkinan penyalahgunaan dana keuangan, seluruh proses pencatatan dilakukan secara cermat dan sesuai aturan. Salah satunya soal akomodasi dan honor atlet.

Itu sebabnya kami mengalami keterlambatan dalam menyelesaikan berbagai permasalahan keuangan, kata politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.

Sementara itu, Ketua Satlak Prima Ahmad Sutjipto mengatakan sistem penggunaan dana APBN yang kaku membuat pencairan berbagai dana menjadi lambat. Bahkan, selama ini dia mengakui sistem yang diterapkan pada atlet peserta SEA Games menggunakan kompensasi.

“Misalnya mereka latihan dulu, lalu dicatat, baru keluar uangnya. Padahal, pembelanjaannya sudah dimulai sejak sesi latihan, ujarnya di tempat yang sama.

Masyarakat Indonesia pun kecewa karena harus menerima kenyataan bahwa Indonesia hanya mampu menempati posisi kelima dari 11 negara di kawasan Asia Tenggara. Padahal, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menaruh harapan besar agar Indonesia bisa kembali tampil sebagai juara umum.

Itupun, perolehan 38 medali emas itu turun dibandingkan SEA Games 2015 di Singapura. Bahkan, target meraih medali juga sudah lebih rendah dibandingkan dua tahun lalu. Lantas apa yang menyebabkan timnas gagal mencapai target 55 medali emas?

“Karena lawan kami lebih baik dari timnas Indonesia. Mengapa lawan kami lebih unggul? “Karena mereka lebih mempersiapkan diri dari kami dan kami baru mengetahuinya saat mereka sampai di garis finis,” kata Ahmad.

Rupanya, tim kontingen Indonesia tidak memiliki informasi mengenai prestasi yang diraih atlet negara lain. Namun, Ahmad mencoba melihatnya dari sudut pandang yang lebih positif. Jika dilihat dari total prestasi seluruh atlet, kata dia, mereka berhasil meraih 191 medali emas, perak, dan perunggu.

Artinya, kita berada di peringkat ketiga setelah Malaysia dan Thailand. “Dari 550 atlet yang dikirim, 70 persennya berhasil membawa pulang medali,” ujarnya.

Selain faktor internal atlet Indonesia, Ahmad menilai strategi yang diterapkan tuan rumah Malaysia merugikan SEA Games. Ia kemudian menyinggung dugaan penipuan yang dilakukan oleh wasit dan sumber pendapatan di luar APBN yang menyebabkan negara jiran tersebut jauh mengungguli negara lain di Asia Tenggara.

Pria yang pernah menjabat Kepala Staf TNI Angkatan Laut ini juga mengatakan, Thailand terkejut dengan banyaknya medali yang diraih atletnya. Salah satu surat kabar di Thailand, kata Ahmad, menyebut SEA Games di Kuala Lumpur sebagai SEA Games terburuk.

Sayangnya, keluhan Thailand tak bisa menutupi fakta bahwa penampilan atlet Indonesia di SEA Games 2017 merupakan penampilan terburuk dalam keikutsertaannya. Ia bersama jajaran Kementerian Pemuda dan Olahraga berjanji akan menyiapkan sejumlah terobosan guna meningkatkan performa timnas di Asian Games 2018.

Target Asian Games 2018

Menpora Imam Nahrawi mengaku penampilan timnas di SEA Games bisa menjadi cerminan keikutsertaan mereka di Asian Games 2018. Bahkan, akan memalukan jika tim Merah Putih tak jadi tuan rumah mampu bersaing dengan atlet dari 44 negara lainnya. Negara-negara Asia. Karenanya, dia berjanji tidak akan membiarkan situasi SEA Games terulang di Asian Games.

Ia mengaku akan menyiapkan beberapa terobosan agar bisa menanamkan semangat berprestasi pada para atlet. Setidaknya ada lima terobosan yang dicatat Rappler untuk meningkatkan pembinaan olahraga jelang Asian Games 2018.

Imam mengaku akan mendorong lebih banyak lagi partisipasi masyarakat dalam pendanaan olahraga untuk menghadapi Asian Games. Bagaimana caranya? Yakni dengan menggandeng berbagai perusahaan baik BUMN maupun swasta untuk berkontribusi.

“Sumbangan ini nantinya akan dikelola oleh satu lembaga dan dapat mendukung pendanaan di luar APBN,” ujarnya.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada para atlet yang telah bekerja keras berlatih dan meraih prestasi tertinggi selama SEA Games. Imam berharap prestasi gemilang serupa juga bisa diraih saat Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018.

Tahun depan, Indonesia menargetkan masuk 10 besar negara peraih medali. Sementara itu, dibutuhkan minimal 20 medali emas untuk bisa menembus daftar ini. Apakah Anda mampu melampaui target tersebut?

Ahmad Sutjipto, Ketua Satlak Prima, mengakui target 20 medali emas merupakan target yang realistis. Apalagi mengingat situasi yang terbatas, angka tersebut cukup baik.

Namun, Ahmad mengingatkan, timnas membutuhkan setidaknya sekitar Rp900 miliar pada tahun depan untuk membiayai Asian Games. Sayangnya, Ahmad belum bisa memperkirakan dari mana dana tersebut akan dihimpun. – Rappler.com

BACA JUGA:

SGP hari Ini