• May 20, 2024
Pengacara mempertanyakan alasan Firza Husein kembali ditangkap polisi

Pengacara mempertanyakan alasan Firza Husein kembali ditangkap polisi

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Firza sebelumnya ditangkap polisi karena diduga terlibat makar pada 2 Desember 2016.

JAKARTA, Indonesia – Aldwin Rahadian, kuasa hukum Firza Husein mempertanyakan alasan penyidik ​​Polda Metro Jaya kembali menangkap kliennya pada Selasa, 31 Januari sekitar pukul 11.00 WIB. Usai ditangkap, Firza dibawa penyidik ​​ke Mako Brimob (Mako) Polsek Kelapa Dua, Depok.

Aldwin menduga kliennya ditangkap pada 2 Desember 2016 karena makar. Namun ia belum bisa memastikannya karena tidak diperbolehkan bertemu dengan Firza.

“Kenapa dia ditangkap lagi, apa yang terjadi? Apakah ini hanya soal menyelesaikan ujian? Saya belum konfirmasi (alasan penangkapan). “Ini penangkapan kedua setelah 2 Desember 2016,” kata Aldwin saat dikonfirmasi melalui telepon, Selasa, 31 Januari.

Ia kemudian mengirimkan timnya ke Mako Brimob untuk mengonfirmasi isu penangkapan perempuan yang juga aktif di Yayasan Solidaritas Sahabat Cendana.

“Kami akan mengirimkan orang ke Mabes Brimob untuk bertanya. Mengapa dia ditangkap lagi? Apalagi tuduhan makar, ujarnya.

Ia mengaku bingung karena kliennya selama ini selalu kooperatif dan menuruti panggilan penyidik ​​Polda Metro Jaya atas dugaan makar.

Penangkapan Firza terjadi setelah video dan rekaman percakapan yang diduga antara perempuan asal Pontianak itu dengan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab beredar. Baik rekaman video maupun audionya menjadi viral di media sosial selama akhir pekan.

Dalam foto yang diyakini merupakan pesan singkat Rizieq kepada Firza, keduanya tampak menjalin hubungan spesial. Faktanya, bahasa yang digunakan vulgar.

Namun Aldwin membantah kliennya ditangkap karena video yang beredar. Firza sebelumnya ditangkap bersama beberapa tokoh lainnya yakni Sri Bintang Pamungkas, Rachmawati Soekarnoputri, Ratna Sarumpaet, dan Ahmad Dhani. Mereka disebut-sebut merupakan polisi yang berniat memanfaatkan aksi damai yang digelar di Monumen Nasional untuk menduduki gedung DPR dan menuntut aksi duduk umum.

Firza sebelumnya juga mendapat panggilan dari Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto karena dianggap menggunakan nama putra Presiden Soeharto. – dengan laporan ANTARA/Rappler.com

uni togel