• May 19, 2024
Ribuan petugas pemadam kebakaran TNI di Riau dipulangkan, dua orang menderita hipertensi

Ribuan petugas pemadam kebakaran TNI di Riau dipulangkan, dua orang menderita hipertensi

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Banyak anggota TNI yang terserang batuk dan iritasi mata saat berusaha memadamkan kebakaran hutan di Pekanbaru, Riau.

PEKANBARU, Indonesia – Dua anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang bertugas memadamkan api di Pekanbaru, Riau, mengalami hipertensi pada Selasa, 27 Oktober.

Sekitar 1.049 dari 1.250 anggota TNI yang dikerahkan satuan tugas penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (satgas karhutla) dipulangkan ke kesatuan masing-masing di Mabes TNI hari ini.

Dari pemeriksaan kesehatan sebelum pulang, terlihat dua personel TNI mengidap hipertensi akibat 40 hari bekerja di lapangan untuk memadamkan api.

“Ada tim dokter Dinas Kesehatan berjumlah 30 orang yang dikerahkan untuk memeriksa kesehatan para prajurit yang ditarik ke Mabes,” kata Andra Syafri, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau.

“Mereka yang dipanggil sebagian besar bertugas langsung memadamkan api di lahan yang terbakar di Riau. Mereka mempunyai waktu 40 hari di lapangan. “Untuk memastikan kondisinya sebelum kami pulang, kami periksa,” ujarnya.

Dari pemeriksaan yang dilakukan sejak Senin, 26 Oktober hingga Selasa pagi, diketahui dua orang prajurit tersebut mengidap penyakit hipertensi atau darah tinggi yang diduga akibat kurang istirahat dan minimnya pasokan nutrisi.

Keduanya diberikan obat, dan kami berikan surat keterangan untuk pemeriksaan lebih lanjut di unit asalnya, kata Andra.

Sementara itu, sebagian besar tentara yang disurvei mengakui bahwa selama berada di lapangan, banyak di antara mereka yang mengalami batuk dan iritasi mata ringan. Mereka yang terkena dampak langsung mendapat perawatan di lapangan oleh tim kesehatan peserta dari Mabes TNI.

Rencananya, prajurit pengganti yang kembali akan tiba besok pagi, Rabu 28 Oktober. Mabes TNI akan mengirimkan sekitar 1.000 prajurit untuk menggantikannya.

Selain menurunkan anggota TNI yang bertugas memadamkan api, Mabes TNI juga mengirimkan 150 personel kesehatan. Mereka bekerja di posko kesehatan di Riau.

Ormas akan menuntut pemerintah dan perusahaan

Sementara itu, puluhan lembaga dan organisasi kemasyarakatan di Riau akan melayangkan gugatannya ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat besok, Rabu. Mereka akan menuntut pemerintah dan perusahaan-perusahaan yang menyebabkan bencana kabut asap.

“Gugatan ini ditujukan kepada pemerintah pusat dan dua puluh perusahaan swasta yang beroperasi di Provinsi Riau. Salah satunya adalah perusahaan swasta milik pengusaha asal Singapura, PT Palm Lestari Makmur, kata Koordinator Ormas Riau Ade Hasibuan, Selasa sore.

Menurut Ade, perusahaan swasta di Riau dinilai melakukan ketidakadilan dengan sengaja membakar lahan untuk areal perkebunan. Ormas asal Riau ini juga menyatakan pemerintah lalai dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan di Indonesia.

Akibatnya, puluhan juta orang menderita akibat kabut asap di Sumatera dan Kalimantan selama lebih dari tiga bulan, kata Ade.

Hingga Selasa, indeks baku mutu pencemaran udara (ISPU) di Riau mencapai 290psi, termasuk kategori sangat tidak sehat. —Rappler.com

BACA JUGA:

Result SDY