• May 17, 2024
Status darurat kabut asap di Riau diperpanjang satu bulan

Status darurat kabut asap di Riau diperpanjang satu bulan

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Empat bandara masih ditutup


PEKANBARU, Riau—Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Riau memutuskan untuk memperpanjang status darurat kabut asap hingga satu bulan ke depan. “Jangan lengah, titik api di Riau sudah berkurang tapi kabut asap kembali muncul. “Dengan pertimbangan itu, statusnya diperpanjang,” kata Kepala BPBD Riau Edwar Sanger di Pekanbaru, Sabtu 31 Oktober 2015.

“Seluruh anggota tim penanggulangan bencana asap sepakat bahwa status peringatan darurat penanggulangan kebakaran hutan dan lahan diperpanjang hingga 30 November 2015,” ungkapnya. Perjanjian ini juga diambil dengan mempertimbangkan berbagai kondisi terkini. Selain itu juga mengharapkan munculnya titik api baru. Pertimbangan lainnya adalah Provinsi Sumsel masih memiliki titik api.

Prakiraannya masih fluktuatif karena musim hujan belum tiba,” ujarnya.

Status pencemaran udara akibat kabut di Provinsi Riau akan berakhir besok pada 1 November. “Kami juga memutuskan untuk memperpanjang status darurat pencemaran udara akibat kabut asap di Riau bekerja sama dengan BMKG,” ujarnya.

Edwar Sanger mengingatkan tim bahwa saat ini yang terpenting adalah mencegah kebakaran dibandingkan mengendalikannya. Tim gugus tugas TNI yang baru juga akan dimanfaatkan semaksimal mungkin.

Berdasarkan pantauan Antara di lapangan, kualitas udara Pekanbaru secara umum mulai membaik. Hujan yang turun di beberapa wilayah pada sore hari dengan intensitas lebat antara 1-1,5 jam per hari membuat sinar matahari muncul.

Papan indeks standar pencemaran udara yang terpampang di tiga titik menunjukkan kualitas sedang pada pagi ini dengan nilai 65 Psi. Kegiatan belajar mengajar di seluruh jenjang pendidikan mulai normal kembali dalam dua hari terakhir.

Empat bandara masih ditutup

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan, saat ini ada empat bandara lagi yang ditutup karena kabut asap.

Dari 35 bandara yang terdampak kabut asap, saat ini ada empat bandara yang belum beroperasi, kata Ignasius Jonan saat berkunjung ke Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta, Sabtu, 31 Oktober 2015.

Menurut dia, kepadatan asap akibat karhutla yang terjadi di Sumatera dan Kalimantan kini sudah mulai berkurang dan sebagian aman untuk penerbangan.

Saat ini aktivitas penerbangan di Sumatera dan Kalimantan sudah mulai meningkat kembali, puluhan bandara sudah kembali beroperasi, ujarnya.

Jonan mengatakan, empat bandara yang masih ditutup:

  • Bandara Sultan Mahmud Badarudin II Palembang,
  • Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin
  • Bandara Sutan Thaha Jambi
  • Bandara Gusti Syamsir Alam, Kota Baru, Kalimantan Selatan

Penutupan keempat bandara ini terutama disebabkan kondisi udara yang masih tebal akibat kabut asap, ujarnya.

Jonan mengatakan, sebelumnya akibat bencana kabut asap, 25 hingga 35 bandara di Indonesia ditutup karena berbahaya bagi penerbangan pesawat.

“Dalam waktu dekat, keempat bandara yang masih ditutup tersebut diharapkan bisa kembali beroperasi dan melayani angkutan sipil,” ujarnya.—Rappler.com dengan laporan dari Antara

Sdy siang ini