• April 20, 2025
Tidak mengerti hashtag #StopPayingTaxes: aktivisme ‘tidak mengerti’?

Tidak mengerti hashtag #StopPayingTaxes: aktivisme ‘tidak mengerti’?

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Apakah berhenti membayar pajak merupakan solusi bagi Indonesia? Tentu saja tidak.

JAKARTA, Indonesia — Simak trending topik di Twitter hari ini, Senin, 29 Agustus. Ada hashtag #StopPaymentTaxes di sana.

Seperti kita ketahui, Direktorat Jenderal Pajak telah membuka program amnesti pajak atau amnesti pajak sejak 17 Juli. Tujuannya untuk memberikan pengampunan kepada wajib pajak yang selama ini tidak melaporkan kewajibannya.

Jadi, tagar #StopPajakPajak merupakan reaksi warganet terhadap penerapan program tersebut. Apa sebenarnya yang mereka khawatirkan?

Faktanya, amnesti pajak ini dilakukan agar seluruh masyarakat yang belum membayar pajak, termasuk mereka yang memiliki aset di negara-negara surga pajak, akan membayar pajak tersebut karena meningkatkan pendapatan negara.

Jadi, tweet seperti ini jelas tidak relevan:

Padahal, dengan tidak mendukung negara menuju ke arah yang lebih baik, jelas tidak ada nilainya selain ibadah dan amal shaleh.

Apakah Anda mengerti maksud dari tweet ini?

Yang ini ketahuan tidak pernah membayar pajak.

Ketika, menurut Direktur Jenderal Pajak Ken Dwijugiasteadi, masyarakat tidak bisa menghindari pembayaran pajak. Setiap pembelian barang atau jasa dikenakan pajak, termasuk tweet di Twitter. “Pajak eTIDAK bisa diboikot. Kalau dia cuma tulis status saja sudah kena pajak. Ada PPN untuk kredit ‘sudah bisa,katanya, Senin, 29 Agustus di Gedung DPR, Jakarta.

Masih tingginya kesalahpahaman mengenai kebijakan pengampunan pajak di kalangan masyarakat membuat pekerjaan rumah Direktorat Jenderal Pajak masih jauh dari selesai.

– Rappler.com

Keluaran Hongkong