• November 14, 2024

Wilayah yang belum dihuni, penuh dengan potensi kejutan

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Inilah profil Tangsel dan calon wali kota serta perhitungan peluang menangnya

JAKARTA, Indonesia (UPDATED) – Enam hari lagi, pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2015, warga Kota Tangsel akan memilih wali kotanya.

Pilkada Tangsel akan diikuti tiga bakal pasangan calon. Walikota saat ini, Airin Rachmy Diany, kembali maju dan mempertahankan wakilnya saat ini, Benjamin Davnie.

Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Nasional Demokrat (Nasdem), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) berada di belakang pasangan Airin-Davnie.

Untuk menantang mereka, ada pasangan Ikhsan Modjo-Li Claudia Chandra yang didukung Partai Demokrat dan Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), serta Arsid-Elvier Ariadiannie Suedarto Poetri yang mendapat dukungan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI). -) memiliki. P) dan Hati Nurani Rakyat (Hanura).

Berikut profil Tangsel dan calon wali kotanya:

1. Ikhsan Modjo-Li Claudia Chandra

Sebelum terjun ke dunia politik, Ikhsan dikenal luas sebagai ekonom, akademisi, dan konsultan.

Saat menjadi politisi, doktor ekonomi asal Monash University, Australia ini memutuskan menjadikan Partai Demokrat sebagai kendaraan politiknya. Hingga saat ini, ia masih aktif sebagai salah satu Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) partai tersebut di bawah kepemimpinan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Ikhsan mencalonkan diri pada Pilkada Tangsel 2015 dengan Li Claudia Chandra sebagai cawapresnya. Perempuan yang akrab disapa Alin ini mencalonkan diri pada pemilihan legislatif (Pileg) 2014. calon anggota DPR RI dari daerah pemilihan Banten III. Namun, ia gagal lolos ke Senayan.

2. Arsid-Elvier Ariadiannie Soedarto Poetri

Melawan Airin di Pilkada Tangsel bukanlah hal baru bagi Arsid. Ia sudah melakukannya pada tahun 2011 bersama penyanyi dan komedian Andre “Stinky” Taulany.

Meski kalah, Arsid tak patah semangat untuk kembali menantang Airin. Salah satu yang diandalkan Arsid untuk meraih suara adalah sosoknya di kalangan masyarakat Betawi di Tangsel.

Kali ini Arsid menggandeng Elvier Ariadiannie, Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Ciputat serta kader Partai Hanura yang senasib dengan Alin yang juga caleg yang tak terpilih pada pemilu legislatif tahun lalu. .

Nama Elvier muncul di detik-detik terakhir masa pendaftaran setelah kader PDI-P, Intan Nurul Hikmah, tidak mengalami kemajuan dengan Arsid.

3. Airin Rachmy Diany-Benyamin Davnie

Airin adalah wali kota petahana dan sebagai adik ipar mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, ia merupakan bagian dari dinasti keluarga Haji Chasan Sochib yang secara tradisional mempunyai pengaruh besar di provinsi Banten.

Selain aktivitasnya sebagai Wali Kota, Airin yang saat ini berusia 39 tahun merupakan Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Tangsel. Dia terpilih masuk diskusi yang dilaksanakan pada bulan Juni lalu.

Sedangkan wakilnya, Benjamin Davnie, merupakan seorang birokrat. Memulai karir pada tahun 1980an sebagai pegawai di Pemerintahan Kabupaten Tangerang hingga menjadi Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPEDA) pada tahun 2005.

Pada tahun 2011, Benyamin bergabung dengan Airin pada Pilkada Tangsel sebagai calon wakil walikota.

Kendala Airin dan Ikhsan

Namun, ia punya satu lubang yang kerap menjadi sasaran lawan politik dan pendukungnya, yakni kasus korupsi yang menimpa suaminya, Tubagus Chaeri Wardhana atau Wawan.

Bersama kakak laki-lakinya, Ratu Atut, Wawan dinyatakan bersalah dalam kasus suap terkait perselisihan Pilkada Lebak di Mahkamah Konstitusi (KC).

Dalam kasus yang juga melibatkan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar, ia divonis 5 tahun penjara, kemudian kemudian memperberat oleh Mahkamah Agung (MA) sampai dengan tujuh tahun.
Wawan juga masih menjadi tersangka dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan di Kota Tangsel. Dalam kasus terakhir, Airin diperiksa beberapa kali sebagai saksi.

Menurut aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW) Aradilla Caesar, secara normatif tidak ada yang salah dengan kemajuan Airin. Meski demikian, dia meminta mantan peserta acara Puteri Indonesia itu mempertimbangkan aspek moral dan etika.

“Dari segi norma hukum, ada baiknya dia maju karena sampai saat ini dia belum terbukti bersalah, jadi dia pun belum berstatus tersangka,” kata Caesar kepada Rappler, 30 Juli lalu.

“Itu dalam konteks normatif hukum, tapi kalau dalam konteks moral dan etika, tidak boleh dia majukan. “Jangan biarkan dirimu menjadi tawanan kasus yang melibatkan dia,” kata Caesar lagi.

Jika Airin terbebani dengan kasus korupsi suaminya, kepindahan Ikhsan Modjo ke Tangsel berpotensi digagalkan oleh cuitannya sendiri. Baru-baru ini beredar gambar cuitan mesum Ikhsan melalui akun Twitter miliknya yang ditujukan kepada Gubernur DKI Jakarta, Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama.

Apakah dalam situasi ini pasangan Arsid-Elvier akan diuntungkan?

Menurut pengamat politik Charta Politika Yunarto Wijaya, permasalahannya tidak sesederhana itu.

“Pertarungan pilkada tidak linier dengan perebutan isu atau kampanye negatif. “Mungkin Arsid lebih bersih dari kampanye negatif, tapi ini hanya sebagian kecil dari perebutan suara di Tangsel,” kata Yunarto akhir Juli lalu.

Tangsel masih belum berpenghuni

Bicara perhitungan peluang menang, menurut Yunarto, Tangsel masih bisa dikategorikan sebagai “tanah tak bertuan” dimana persaingan antar pasangan calon akan sangat ketat. Pasalnya, setiap pasangan memiliki kelebihannya masing-masing.

“Tangsel meskipun perkotaan, namun tetap menjadi bagian wilayah Banten, dimana Airin mempunyai basis massa tradisional di sana yang harus diakui. Namun di sisi lain, Ikhsan Modjo bisa tampil di kalangan akademisi dan tokoh alternatif kelas menengah,”ujar Yunarto.

Menurut Yunarto, kelas menengah Mereka yang sensitif terhadap isu korupsi akan cenderung memilih tokoh yang tidak memikul beban masa lalu.

“Ikhsan Modjo harus memanfaatkan ini,” ujarnya.

Sedangkan Airin dan Benyamin serta Arsid dan Elvier sama-sama punya investasi pemilu di Tangsel karena keduanya petahana dan salah satunya sudah ikut serta. “Ikhsan Modjo dan Alin tidak punya,” kata Yunarto.

Masih sangat mungkin terjadi kejutan, ujarnya lagi. Rappler.com

Keluaran Sidney