• May 8, 2024
WNI di Marawi dievakuasi melalui dua jalur

WNI di Marawi dievakuasi melalui dua jalur

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Proses evakuasi diperkirakan akan dimulai Kamis depan

JAKARTA, Indonesia – Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) setuju untuk membantu proses evakuasi 17 WNI yang masih berada di Filipina selatan. WNI dibagi menjadi dua tim yang akan dievakuasi melalui dua jalur berbeda.

Rute pertama yang diambil adalah Iligan – Marantau – Iligan dan transportasi menuju Bandara Cagayan de Oro. Retno mengatakan ada empat orang yang memimpin proses evakuasi.

Tim evakuasi ini merupakan gabungan dari tim KBRI, KJRI dan kami memiliki orang-orang sebagai tim pemantau internasional yang juga ada di sana, kata Retno saat ditemui di Istana Negara, Rabu, 31 Mei.

Sedangkan jalur kedua menempuh Sultan Naga Dimaporo – Kota Pagadian – Kota Iligan. Akan ada tiga orang yang membantu melewati jalur tersebut.

“Kami berkomunikasi dengan baik dengan Angkatan Bersenjata Filipina dan polisi. Anda juga bisa mendapatkan pengawalan dan tiket akses. Insya Allah kalau keadaan tidak bertambah parah, proses evakuasi bisa dilakukan besok, kata mantan Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda itu.

Sementara jumlah WNI yang akan dievakuasi mencapai 17 orang. Dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu satu orang yang menetap disana karena menikah dengan warga negara Filipina, 10 orang merupakan komunitas Tabligh dan berada di Kota Marawi dan 6 orang lainnya juga merupakan komunitas Tabligh.

Namun khusus 6 orang itu mereka meninggalkan Kota Marawi. Posisi mereka diketahui masih berada di Filipina bagian selatan.

Kondisi di Marawi semakin memburuk ketika Angkatan Bersenjata Filipina mengeluarkan ultimatum kepada anggota kelompok militan Maute untuk segera menyerah atau mati. Sejauh ini, 19 warga sipil tewas akibat pertempuran antara militer Filipina dan kelompok Maute.

Sementara itu, 51 anggota kelompok militan juga tewas dalam perang tersebut. Salah satunya diyakini berasal dari Indonesia. Namun Retno mengaku belum bisa memastikannya.

“Saya hanya akan menyampaikan informasi yang sudah terkonfirmasi,” ujarnya.

Sebelumnya, Polda Filipina memasukkan nama empat WNI dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Mereka adalah Anggara Suprayogi, Yayat Hidayat Tarli, Yoki Pratama Windyarto, dan Al Ikhwan Yushel. Berdasarkan informasi Kabag Humas Mabes Polri Martinus Sitompul, mereka menyeberang ke Filipina Selatan dalam waktu berbeda.

Ikhwanul Muslimin diketahui telah menyeberang ke Filipina pada 28 Maret lalu. Sedangkan Yayat dan Anggara menyeberang di tanggal yang sama yakni 15 April. Yoki berangkat pada tanggal 4 Maret. – Rappler.com

Pengeluaran SGP hari Ini