• May 20, 2024
Anies dan Ahok berdebat soal pembayaran dana kartu pintar

Anies dan Ahok berdebat soal pembayaran dana kartu pintar

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Anies mengkritisi kebijakan Ahok terkait kartu Jakarta pintar

JAKARTA, Indonesia – Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan akan memadukan program nasional Kartu Indonesia Pintar (KIP) dengan Kartu Jakarta Pintar (KJP), jika terpilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017.

“Dengan integrasi diharapkan program nasional dapat berjalan beriringan dengan program daerah. Akhirnya, warga miskin dan pelajar di Jakarta dapat mengoptimalkan berbagai model bantuan yang mereka terima dari berbagai sumber, kata Anies, Minggu, 30 Oktober. dikutip Antara.

Jika hal itu terwujud, akibatnya Anies melanggar Pasal 49 Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor. 174 Tahun 2015 tentang bantuan biaya pendidikan pribadi bagi siswa dari keluarga miskin melalui Kartu Jakarta Pintar.

Pasal ini melarang siswa pemegang KJP menerima bantuan biaya pendidikan pribadi lainnya, termasuk bantuan dari pemerintah pusat. Akibatnya, menurut Anies, penerima KIP yang notabene berasal dari keluarga miskin tidak bisa menarik dana yang ditransfer ke rekeningnya.

Larangan ini menghambat integrasi KIP dengan KJP di Jakarta, kata mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.

Menurut dia, kementerian yang dipimpinnya pernah mengirimkan surat permintaan agar KIP digunakan di Jakarta, namun permintaan tersebut ditolak oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama.

“Saat saya masih menjadi menteri, saya pernah mengirimkan surat. “Dan saat itu Pak Gubernur langsung menjawab, itu tidak boleh,” kata Anies.

Menanggapi tudingan Anies, Ahok menyebut Dinas Pendidikan Pemprov DKI tetap menyalurkan KIP, namun tidak diberikan kepada siswa yang merupakan warga Ibu Kota.

“Iya (KIP dibagikan kepada pelajar non-DKI) yang belajar di Jakarta,” kata Ahok kepada media.

Ahok mengatakan, pelajar asal Jakarta tidak perlu lagi menerima KIP karena kebutuhan pendidikannya sudah dipenuhi dana di KJP.

Menurut dia, anggaran KIP sebaiknya dialokasikan kepada siswa di daerah lain di luar ibu kota.

“Kmaaf ya orang Indonesia, anak-anak kita yang lain di desa yang tidak mempunyai uang,” ujar Ahok. —Rappler.com

HK Pool