• May 20, 2024
DPR menyetujui RUU yang menyatakan 23 Januari sebagai Hari Republik Filipina yang pertama

DPR menyetujui RUU yang menyatakan 23 Januari sebagai Hari Republik Filipina yang pertama

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

NHCP mengatakan Republik Filipina Pertama yang berumur pendek masih ‘melambungkan bangsa Filipina ke dalam kesadaran dunia’

MANILA, Filipina – Dewan Perwakilan Rakyat pada pembacaan ketiga dan terakhir mengesahkan rancangan undang-undang yang menyatakan setiap tanggal 23 Januari sebagai “Hari Pertama Republik Filipina”.

RUU DPR (HB) Nomor 477 akan menjadikan tanggal 23 Januari sebagai hari libur kerja khusus nasional bagi warga Filipina untuk memperingati deklarasi Republik Filipina Pertama pada tanggal 23 Januari 1899 di Gereja Barasoain di Malolos, Bulacan.

Dengan hasil pemungutan suara 256-1-0, anggota parlemen menyetujui langkah tersebut pada hari terakhir sidang sebelum DPR melakukan reses selama dua minggu. HB Nomor 477 kini akan dikirim ke Senat.

Komisi Sejarah Nasional Filipina (NHCP) dicatat di situs webnya bahwa meskipun Republik Filipina Pertama berumur pendek, hal ini “melambungkan bangsa Filipina ke dalam kesadaran dunia, mengukir tidak hanya tempat di antara bangsa-bangsa tetapi juga posisi tersendiri sebagai republik pertama di Asia.”

Penulis RUU dan Perwakilan Distrik 1 Bulacan Jose Antonio Sy-Alvarado mengatakan HB Nomor 477 akan memainkan peran penting dalam mempromosikan nasionalisme di negara tersebut.

“Arti penting dari tanggal 23 Januari 1899 adalah terbentuknya Republik Filipina Pertama sebagai kedaulatan pilihan rakyat. Merupakan pilihan sadar untuk menolak pemerintahan diktator dan revolusioner dan membangun landasan demokrasi bagi semua generasi Filipina di masa depan,” kata Sy-Alvarado dalam sebuah pernyataan.

“Gejolak semangat nasionalis yang mengarah pada kemerdekaan kita diikuti dengan pemikiran yang tenang dan tenang untuk membuat kemajuan bagi demokrasi dan republikanisme Filipina lebih bertahan lama dan permanen dengan diberlakukannya undang-undang organik pertama untuk Republik Filipina,” tambahnya.

Bagi badan legislatif, pemberlakuan HB Nomor 477 akan memberikan “pengakuan yang layak” kepada nenek moyang negara yang memainkan peran penting dalam peresmian Republik Filipina Pertama.

“Awal demokrasi dan pemerintahan mandiri di Filipina, yang disimpulkan secara lokal, memperbesar kematangan dan kesiapan politik nenek moyang kita di awal abad itu,” katanya.

“Saya berharap kita dapat memberikan pengakuan yang selayaknya atas prestasi dan prestasi besar nenek moyang kita dalam memperingati tanggal 23 Januari sebagai hari libur nasional,” tambah Sy-Alvarado. – Rappler.com

Keluaran SDY