• May 20, 2024
Rizieq FPI meminta sekolah dan kantor diliburkan untuk aksi 4 November

Rizieq FPI meminta sekolah dan kantor diliburkan untuk aksi 4 November

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Rizieq meminta TNI dan Polri turun ke jalan sebagai penjaga bangsa dan negara

JAKARTA, Indonesia – Pimpinan ormas Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Syihab meminta perusahaan dan sekolah tutup pada Jumat, 4 November, untuk mengakomodasi aksi unjuk rasa yang direncanakan pada hari itu.

“Panggilan ke perusahaan, kantor, dan sekolah. Mari kita liburkan seluruh pegawai, buruh, dan pelajar untuk mengambil bagian dalam aksi bela agama dan negara, kata Rizieq pada Minggu, 30 Oktober melalui akun Twitter-nya.

Sejumlah ormas keagamaan, termasuk FPI, rencananya akan menggelar aksi unjuk rasa pada 4 November mendatang terkait kasus dugaan penodaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama.

Bulan lalu, saat berpidato di hadapan warga Kepulauan Seribu, Ahok mengutip Surat Al-Maidah ayat 51 dari Alquran. Klip video itu menjadi viral di media sosial beberapa hari kemudian.

“Jadi, jangan percaya pada orang. Bisa jadi di dalam hati kecilmu kamu tidak bisa memilih aku. Berbohong dengan Surat Al Maidah (ayat) 51, macam-macam. Itu hak Anda, tuan dan nyonya. Jadi kalau kamu merasa tidak bisa memilih karena takut neraka atau dibodohi, tidak apa-apa. Karena itu panggilan pribadi Anda. “Program ini baru berjalan,” kata Ahok dalam video klip tersebut.

Ahok kemudian meminta maaf atas pernyataannya.

Namun FPI dan sejumlah ormas lainnya menuntut Ahok dicopot dari jabatannya. Aksi Jumat pekan depan merupakan lanjutan aksi serupa pada 13 Oktober.

Aksi selanjutnya, Rizieq meminta aparat keamanan seperti TNI dan Polri turun ke jalan

“Himbauan kepada TNI, Polri dan PNS sebagai penjaga bangsa dan negara, ikut serta dalam Aksi Bela Agama dan Negara,” kata Rizieq.

Dalam cuitannya, ia juga menyertakan gambar bertuliskan ‘Tampil Berani’ di bagian bawah. Tanpa Takut Mati. Selamatkan negara. Tegakkan Konstitusi’.

Presiden Joko “Jokowi” Widodo pun memerintahkan aparat untuk waspada dan bekerja profesional mengantisipasi aksi tersebut. Menurut dia, pemerintah akan menjamin hak berpendapat, namun tetap mengutamakan ketertiban umum.

Demonstrasi adalah hak demokrasi warga negara, tetapi bukan hak untuk memaksakan kehendak dan bukan hak untuk menimbulkan kerugian, kata Jokowi.

Polri sendiri telah menetapkan status waspada 1 sejak Jumat, 28 Oktober lalu hingga waktu yang tidak ditentukan. —Rappler.com

HK Malam Ini